Article Detail

Serunya Jadi Dokter: Intip Aksi Lucu Anak TKA Santo Carolus Saat Bermain Peran

Senin, 10 Februari 2025, anak-anak kelas TKA Santo Carolus mengikuti kegiatan bermain peran sebagai dokter cilik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan profesi dokter sekaligus memperkenalkan berbagai alat medis sederhana kepada anak-anak.

 

Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak mengenal beberapa peralatan yang biasa digunakan dokter, seperti suntikan mainan, stetoskop, tensimeter, dan termometer. Mereka belajar bagaimana dokter menggunakan alat-alat tersebut untuk memeriksa pasien.

 

Secara bergantian, anak-anak berperan sebagai dokter dan pasien. Anak yang menjadi dokter mengenakan jas putih kecil dan berpura-pura memeriksa teman-temannya yang berperan sebagai pasien. Mereka mencoba mendengarkan detak jantung menggunakan stetoskop mainan, mengukur tekanan darah dengan tensimeter, serta mengecek suhu tubuh dengan termometer.

 

Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan. Anak-anak tampak antusias saat berpura-pura memberikan diagnosis dan meresepkan obat imajiner. Mereka saling berinteraksi, berbicara layaknya dokter sungguhan, dan bahkan ada yang meniru cara dokter berbicara dengan pasien.

 

Saat kegiatan berakhir, guru menanyakan kepada anak-anak apakah mereka senang mengikuti kegiatan ini. Dengan penuh semangat, anak-anak serempak menjawab, “Sangat senang sekali karena bisa bermain menjadi dokter!” Jawaban mereka mencerminkan kebahagiaan dan antusiasme dalam belajar sambil bermain.

 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bermain peran sebagai dokter cilik serta wawasan baru bagi anak-anak tentang profesi dokter. Selain itu, melalui kegiatan ini, anak-anak juga belajar untuk tidak takut saat menjalani pemeriksaan medis yang sebenarnya.

 

Selain itu, diharapkan anak-anak semakin termotivasi untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan memiliki rasa empati terhadap sesama. Kegiatan bermain peran ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif.

 

 

Penulis: Chintiya

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment