Article Detail
BANGKIAK DI “ZAMAN NOW”
BERMAIN BAKIAK /
BANGKIAK DI “ZAMAN NOW”
Dunia anak identik dengan bermain, karena dalam bermain selalu ada rasa senang. Bermain dan rasa senang tidak bisa dipisahkan karena saling terkait. Seperti halnya yang terjadi di TK Santo Carolus dimana anak-anak difasilitasi supaya terpancar rona kegembiraan dan rasa senang ketika mereka hadir di sekolah. Berbagai mainan outdoor dan indoor yang ada di sekolah rata-rata pernah dimainkan oleh anak-anak. Hasil dari pengamatan saya, ada beberapa anak yang sudah mulai bosan dengan bermacam-macam alat permainan yang ada di sekolah, lalu mereka mulai bermain fantasi perang –perangan yang mungkin hasil dari menonton game di hand phone. Ada baiknya bermain fantasi karena fase perkembangan anak adalah berfantasi, tetapi jika lepas dari pengamatan bisa membahayakan temannya karena mereka tidak tahu mana yang bahaya dan aman. Setelah melalui refleksi dan permenungan, saya menemukan ide alangkah baiknya jika anak-anak sebelum masuk kelas/saat pijakan awal diajak bermain dengan permainan tradisional. Pertama dimulai dengan mengenalkan permainan “Bakiak” (Jawa Tengah) dan “Bangkiak” (Jawa Timur) sebutan/bunyi pengucapannya berbeda tetapi permainannya sama. Bakiak atau Bangkiak adalah sejenis sandal yang terbuat dari kayu ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku kedua sisinya, permainan ini berpasangan dan cara memainkannya kaki kedua anak berjalannya harus kompak supaya tidak jatuh. Tujuan dari permainan ini selain menciptakan rasa senang, mengeksplor kemampuan yang dimiliki anak, juga menjalin kerjasama dan kekompakkan, serta melatih daya juang dan sportivitas. Permainan ini adalah salah satu muatan lokal di TK Santo Carolus, karena Surabaya ada di Pulau Jawa, maka permainan yang diberikan adalah yang berasal dari Jawa. Masih banyak lagi permainan-permainan yang hendak diberikan pada anak-anak. Semoga dengan keseruan bermain Bakiak atau Bangkiak anak-anak semakin mengenal permainan tradisional Jawa, sehingga mencintai, dan kelak bisa melestarikan kebudayaan Indonesia.
-
there are no comments yet