Article Detail

Study Banding ke SD Al-Irsyad Surabaya

Merubah mindset jauh lebih sulit daripada melaksanakan program. Itulah yang sering menjadi “PR” dalam pengembangan SDM.

Berangkat dari keprihatinan lembaga yang setiap tahun animo menurun, saya mendengar cerita dari ibu Emi ( Kepala Sekolah SD St. Carolus ) tentang  keberadaan sekolah Al-Irsyad ( Sekolah bercirikhas Islami ) yang terletak di Surabaya Utara. Sekolah tersebut mendapat juara I Adiwiyata.

Saya mengajak ibu Emi untuk study banding yang sebelumnya sudah diawali  oleh ibu Emi dalam hal kunjungan.

Rabu, 12 April 2017 KB-TK Santo Carolus ( 3 orang ) dengan SD St. Carolus ( 3 orang ) berangkat mengadakan study banding di SD-Al Irsyad. Perjalanan yang cukup jauh dari Surabaya Selatan menuju Surabaya Utara cukup melelahkan dengan angkutan umum Go Car. Rasa penasaran tak menyurutkan niat kami untuk berkunjung.

Kira-kira pk. 08.20 kami berenam tiba di tempat tujuan. Baru masuk halaman luar kami disambut para scurity berbaju hitam-hitam  berbadan tegap, terkesan berwibawa dan ramah luar biasa. Dengan suara lembut dan santun mereka membungkukkan badan dengan tangan didada.

Halaman yang bersih, hijau tertata asri tampak bahwa SDMnya memiliki Sence of Art yang tinggi. Saya melihat komunitas alam yang sungguh harmonis dengan adanya berbagai tanaman ( hias, obat, buah ), berbagai binatang ( ayam, bebek, burung, ikan ) serta warganya yang ramah dan sangat peduli lingkungan.

Sambutan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Manager dan Bagian keuangan yang ramah...begitu welcome dengan kami. Tak ada jarak dan kotak dalam hal iman. Saya merasa Tuhan bekerja dalam diri mereka, karena mereka benar-benar mengandalkan Tuhan. “ Islam Itu Damai”, slogan yang selalu saya dengar, saat iru saya alami begitu terasa. Sejuk dan damai bersama mereka. Guru-guru yang lembut dan santun...bahkan saya tak mendengar suara keras-keras atau teriak dari guru dalam mengajar. Bagi mereka merawat alam, kerja keras, senyum dan menularkan ilmu adalah ibadah. Terlihat begitu tertib dan santunnya peserta didik adalah potret gurunya. Bahkan SD Al-Irsyad tidak pernah mendapat komplain dari pelanggan. Ada dua hal menarik yang diucapkan Kepala sekolah dan Managernya yang terus tertanam dibenak saya yaitu :

  1. Ini semua kami lakukan untuk anak-anak ( kami ingin outcome kami nanti berkarakter )
  2. Bagi karyawan atau SDM yang tidak se Visi atau merecoki itu harus minggir ( realitanya melalui sentuhan dan pembinaan dulu.)

Kami banyak belajar bagaimana bersahabat dengan alam dengan tulus iklas dan yang saya salut dari mereka saya harus belajar tentang iman yang dalam.

Meskipun tidak mengimani Yesus, saya merasakan damai dan kasih Yesus....

Sebagai bahan instropeksi dan renungan saya.... Kami harus berubah, karena kami hanyalah katak dalam tempurung.

Amazing....pengalaman adalah guru yang terbaik.

 

Red. A.T. Wulan
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment