Article Detail
Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Melalui Pendampingan
Belajar yang efektif bagi anak usia dini memang dengan tatap muka secara langsung, karena stimulus yang tepat bagi anak adalah mengembangkan seluruh alat panca , baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap/perasa, dan peraba.
Dengan pengembangan alat panca indera yang tepat, anak memiliki pengetahuan melalui implementasi atau pengalaman secara langsung. Tetapi dalam situasi Pandemi Covid-19 ini proses pembelajaran dilakukan secara online atau virtual sehingga proses belajar secara sosial tidak dialami oleh anak-anak. Sentuhan hangat melalui tepukan punggung tanda apresiasi, elusan tanda kasih, dan belaian tanda kehangatan guru tak diperoleh anak-anak.
Hal yang sangat sulit dilakukan oleh para guru PAUD adalah dalam
proses belajar secara online, karena segala hal yang dilakukan oleh anak dengan
perubahan perilaku itu adalah bentuk belajar anak.
Guru tidak bisa mengamati
perubahan anak secara nyata melalui pembelajaran virtual. Tetapi hal tersebut
tidak mengurangi semangat guru dalam mengisi proses belajar anak.
Guru dituntut
untuk berubah menyesuaikan keadaan. Contohnya dengan pembelajaran tema “Diriku”
sebagai puncak tema, anak-anak diajak membuat pigura foto keluarga dari kertas
kokoru dan dihias sesuai kreativitasnya masing-masing.
Anak-anak mengerjakan
dengan melihat contoh video tutorial guru, mereka bekerja bersama orang tuanya
di rumah. Meskipun belajar dari rumah tidak mengurangi semangat mereka untuk
membuat pigura foto keluarga. Nilai Karakter Ketarakanitaan benar-banar ada
dalam pembelajaran yang diciptakan oleh guru TK B2 (Ma’am Hera).
Dengan
semangat daya juang, kreativitas, dan kompeten anak-anak berlatih untuk menjadi entrepreneur agar kelak mampu berguna
bagi orang lain. Tuhan Memberkati.
(Wulan’69)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment