Article Detail

Sekolahku, lingkunganku, yang bersih merupakan cermin dan Roh diri Kami Warga KB-TK Santo Carolus.

Sekolah sehat adalah lembaga pendidikan yang memiliki unsur-unsur baik (normal) secara lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani). Sekolah sehat pada prinsipnya terfokus pada usaha bagaimana membuat sekolah tersebut memiliki kondisi lingkungan belajar yang normal (tidak sakit) baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini ditandai dengan situasi sekolah yang bersih, indah, tertib, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan / karakter dalam rangka mencapai kesejahteraan lahir dan batin warga sekolah sehingga memungkinkan setiap warganya berdaya guna dan berhasil guna untuk sekolah tersebut dan lingkungan di luar sekolah. Seperti halnya bersih dan sehat dimulai dari diri sendiri demikian pula keberhasilan sekolah sehat bergantung dari perilaku setiap warga sekolah.

Dalam memperingati 100 tahun karya suster-suster CB di Indonesia banyak kegiatan yang dilakukan antara lain “Lomba Sekolah Sehat” di wilayah Surabaya yang pesertanya unit karya KB-TK sampai SMA dan kantor wilayah, yang menjadi penilaian adalah kondisi sekolah dan implementasi PKT bagi warga sekolah / unit. Warga unit menyambut antusias lomba tersebut meskipun kebersihan sekolah sudah menjadi kewajiban dan pembiasaan berwawasan PKT sudah diimplementasikan tetapi perlu re-fresh agar lebih bermakna dan menjadikan “ROH” dalam kehidupan.

Dalam lomba sekolah sehat, tim penilai adalah intern guru dari wilayah Surabaya dan Tim khusus dari Yogyakarta yaitu BP Banu dan Bp Bintoro. Kunjungan dari Yogyakarta dijadwalkan dua hari yaitu Selasa, 13 Februari 2018 dan Rabu, 14 Februari 2018. Sedangkan KB-TK Santo Carolus mendapat undian hari ke-2 , pk. 07.10-08.40. Kedatangan awal tim penilai disambut salam semangat oleh anak-anak TK B yang masuk pagi. Setelah tim penilai menyapa anak-anak, sessi pertama adalah wawancara. Dalam wawancara ada banyak hal yang ditanyakan dan semua pertanyaan tidak terlepas dari pembiasaan berwawasan PKT yang sudah dilakukan oleh warga KB-TK Santo Carolus, selanjutnya sessi ke-2  tim penilai berkeliling mengamati  ruangan, taman, Kamar mandi, halaman dengan sesekali  mengambil gambar menggunakan HP dan memegang bagian-bagian yang berdebu. Sepertinya semua sudah tertata rapi dan bersih menurut kami, ternyata.....masih ada hal yang kurang baik yaitu bagian tertentu yang tersembunyi tidak mendapat perhatian sehingga terlihat kotor dan banyak debu. Bagi kami lomba sekolah sehat hanya sebagai sarana, yang terpenting adalah perilaku warga sekolah dalam menghidupi PKT sehingga menjadi pembiasaan (kalau tidak melakukan risih) dan memiliki rasa handarbeni karena sekolah adalah rumah kedua bagi kami.

Terimakasih warga KB-TK Santo Carolus yang telah menghidupi PKT dan Tim penilai dari Yogyakarta yang telah mengunjungi tempat kami. Semoga kami mampu mewujudkan sekolah sehat.....dimulai dari DIRI SENDIRI. Tuhan memberkati.

Red. (WLN’69)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment