Article Detail

EXPERIENTIAL LEARNING

EXPERIENTIAL LEARNING

Setiap anak belajar dari mendengar, melihat, dan melakukan.

Saat anak belajar dari mendengar maka hanya akan membentuk 30% ingatan, sedangkan dari melihat maka hanya akan membentuk 40% ingatan, dan dari perbuatan akan membentuk 60% ingatan. Jika ingin mendapatkan ingatan yang paling bagus maka kita tentunya harus menggabungkan ketiganya sehingga akan membentuk 90% ingatan anak.

Experiental Learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan ketiganya sehingga metode ini dinilai sangat efektif untuk diterapkan untuk anak usia dini.

Pada experiental learning anak tidak hanya duduk diam mendengarkan saat guru mengajar melainkan anak akan terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain baik untuk perkembangan memori anak, metode ini juga dinilai sangat baik untuk perkembangan fisik dan psikologi anak.

Experiential Learning

Experiential Learning : Bagaimana Kita Belajar Dari Pengalaman ??
Pembelajaran dan refleksi akan menjadi lebih efektif jika seseorang memiliki pengalaman dari pembelajaran tersebut. Seperti yang dialami oleh seorang balerina ketika selesai melakukan pertunjukan atau seorang anak laki-laki yang merasa sedih karena mendapat teguran akibat bermain di dalam ruangan ??
Sejak kita kecil pun tanpa kita sadari kita sudah melakukan "experiential learning" atau pembelajaran dengan pengalaman ketika kita belajar untuk berjalan. Saat kita melakukan "experiential learning", otak kita akan merekam penyebab dari kesalahan yang kita lakukan dan memberikan solusi agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama ??
"Experiential Learning" dapat membantu kita untuk mempelajari kemampuan baru atau membuat kita menjadi semakin baik dalam kemampuan yang telah kita kuasai. Melalui latihan, refleksi, pemahaman mengenai apa yang benar dan salah, dan pengulangan maka kita akan belajar lebih baik ??
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment